Ini aneh bin ajaib.
Bayangkan seorang yang berada pada grade 9 harus mengerjakan tugas orang yang berada pada grade 15 sekaligus 16. Sepertinya hal yang mustahil. Tapi kayaknya semua itu biasa saja bagiku.
Bagiku yang gueblegggg itu yang mrintahkan aku buat melaksanakan tugas tugas pada grade 15 dan 16. Lha kalo ada kesalahan...mudah-mudahan tidak terjadi, bagaimana aku akan menggantinya dengan penghasilan grade 9 ku.
Yah...meski capek tetapi aku cukup puas bisa ngejalanin tugas ini. Gw merasa kapasitas gw dihargai, bahwa gw dianggap mampu untuk jenis jenis pekerjaan grade 15/16. Ndak gampang ternyata harus memerintah orang-orang yang lebih tua dari kita. Semua itu butuh seni sendiri. Oh ya, bukankah manajemen itu sendiri dapat dipandang sebagai suatu seni? Sebagai suatu seni maka didalam mencapai tujuan kita mengadakan berbagai pendekatan kepada para bawahan. Hal ini dimaksudkan agar sedapat mungkin terhindar dari bentrokan kepentingan. Perlu disadari bahwa antara bawahan dan atasan pada hakekatnya memiliki kebutuhan yang sama. Bawahan mau bekerja dengan senang karena ada sesuatu yang diharapkan dari pekerjaannya (motif pribadi) tinggal pandai pandai kita selaku atasan menyelaraskan kepentingan mereka dengan tujuan/ goal yang hendak dicapai oleh organisasi. Yah...sesimpel itu memang.
Kok jadi tambah ngelantur yah.... Lantas apa hubungannya dengan judul postingan ini. Sampe botak loe gak bakalan nemuin hubungannya. Apalagi kalo loe gak kerja di DJPBN Dep Keuangan, dijamin pasti gak bakalan nyambung.
